RSS

Category Archives: Akuntansi

Metode Penyusutan Aktiva Tetap

PENYUSUTAN AKTIVA TETAP

1. Metode Garis Lurus (Straight Line Method)

Dalam metode ini penentuan besar penyusutan setiap tahun selama umur            ekonomis sama besar, shg jika dibuatkan grafiknya thd waktu, dan akumulasi   biaya akan berupa garis lurus.

2. Metode Tarif Tetap atas Nilai Buku

Pada metode ini, penentuan besar penyusutan dilakukan dengan cara     pengalokasian harga perolehan AT dgn persentase ttt dr nilai buku utk setiap     periode akuntansi. Ada dua cara yakni dgn metode saldo menurun dan metode      saldo menurun ganda.

Cara Menghitung:

1. Metode Garis Lurus (Straight Line Method)

Besar penyusutan tiap tahun dapat dihitung dgn rumus:

Besar Penyusutan = Harga Perolehan-Nilai Sisa

Umur Ekonomis

Contoh:

Tgl 1 Agustus 2000 PT ABC membeli sebuah mobil Toyota Kijang seharga Rp             170.000.000,-. Untuk biaya balik  nama, pengujian, dan keperluan lainnya dibayar    Rp. 5.000.000,-. Mobil tsb ditaksir memiliki umur ekonomis 5 tahun dengan nilai       sisa Rp 50.000.000,-

Diminta:

Hitunglah penyusutan pada tahun 2000

Buatlah tabel penyusutan selama 5 tahun

Penyelesaian:

Penyusutan th 2000 dihitung dari tgl 1 Agustus 2000 s/d 31 Des 2000 = 5 bulan:

Besar Penyusutan th 2000 =  5  x (175.000.000-50.000.000)

12                      5

=  11.250.000

Tabel Penyusutan tahun 2000-2005

Tahun

Harga Penyusutan

Besar Penyusutan

Akumulasi Penyusutan

Nilai Buku

2000 175.000.000  11.250.000  11.250.000 163.750.000
2001 175.000.000  38.250.000  38.250.000 136.750.000
2002 175.000.000  65.250.000  65.250.000 109.750.000
2003 175.000.000  92.250.000  92.250.000  82.750.000
2004 175.000.000 119.250.000 119.250.000  55.750.000
2005 175.000.000 135.000.000 135.000.000  40.000.000

2. Metode Tarif Tetap atas Nilai Buku

     a. Metode Saldo Menurun (Declining Balance Method)

Langkah2 perhitungan:

1. Tentukan tarif penyusutan

Tarif = 1- ns  1/n 

hp

Tentukan besar penyusutan

Besar Penyusutan = Tarif x Nilai Buku

Nilai Buku  = Harga Perolehan – Akumulasi Penyusutan

Contoh:

Tgl 1 Feb 2001 PT ABC membeli sebuah mesin bubut Rp 350.000.000,-. Untuk          biaya pemasangan dan keperluan lainnya dibayar Rp 10.000.000. Mesin tsb     ditaksir memiliki umur ekonomis 8 tahun dgn nilai sisa Rp. 60.000.000,-.

Diminta :

a. Hitunglah penyusutan pada tahun 2001

b. Buatlah tabel penyusutan selama 8 tahun

Cara menghitung

Penyelesaian:

Tarif = 1 – (60.000.000/360.000.000) 1/8 = 0,20066 = 20,07 %

a. Penyusutan tahun 2001 dihitung dari tanggal 1 Feb 2001 s.d   31 Des 2001 = 11 bulan

Besar penyusutan tahun 2001

=11/12 x 20,06 % x 360.000.000                                      = 66.198.000

Untuk tahun 2002 s.d 2008

Besar Penyusutan = Tarif x Nilai Buku

Besar Penyusutan tahun 2009 = 1/12 x 20,06 % x 61.291.995

= 1.024.596

b. Tabel Penyusutan tahun 2001 – 2009

Tahun Harga Perolehan Besar Penyusutan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku
2001 360.000.000 66.198.000 66.198.000 293.802.000
2002 360.000.000 58.936.681 125.134.681. 234.865.319
2003 360.000.000 47.113.983 172.248.664 187.751.336
2004 360.000.000 37.662.918 209.911.582 150.088.418
2005 360.000.000 30.107.737 240.019.319 119.980.681
2006 360.000.000 24.068.125 264.087.443 95.912.557
2007 360.000.000 19.240.059 283.327.502 76.672.498
2008 360.000.000 16.380.603 298.708.005 61.291.996
2009 360.000.000 1.024.598 299.732.603 60.267.397


b. Metode Saldo Menurun Ganda (Double Declining Method)

             Langkah2 Perhitungan:

1. Tentukan Tarif penyusutan

Tarif = 2 x (100%/UE)

Cara cepat bimbelà

NB = HP x ( 1-tarif)

                                         hp  

2. Besar Penyusutan = Tarif  x Nilai Buku

Nilai Buku = Harga Perolehan – Akumulasi Penyusutan

Tarif = 2 x (100%/8)

= 25 %

  1. Penyusutan th 2001 dihitung tgl 1 Feb 2001 s.d 31 Des 2001 = 11 bulan

Besar penyusutan th 2001 = 11/12 x 25 % x 360.000.000 = 82.500.000

Untuk th 2002 s.d 2008

Besar penyusutan ke n = tarif x nilai buku n-1

Besar penyusutan th 2009 = 1/12 x 25 % x 37.041.779             =771.704

b. Tabel Penyusutan th 2001-2009

Tahun Harga Perolehan Besar Penyusutan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku
2001 360.000.000 82.500.000 82.500.000 277.500.000
2002 360.000.000 69.375.000 151.875.000 208.125.000
2003 360.000.000 52.031.250 203.906.250 156.093.750
2004 360.000.000 39.023.438 242.929.688 117.070.313
2005 360.000.000 29.267.578 272.197.266 87.802.734
2006 360.000.000 21.960.684 294.147.949 65.852.061
2007 360.000.000 16.463.013 310.610.962 49.389.038
2008 360.000.000 12.347.260 322.958.221 37.041.779
2009 360.000.000 771.704 323.729.926 36.270.075

 

3. Metode Jumlah Angka Tahun (Sum of the years Digits Method)

Langkah-langkah perhitungan:

1. Tentukan jumlah angka tahun (JAT)

JAT = nx ((n+1)/2)

2. Tentukan besar penyusutan

Besar Penyusutan = AT  x  (HP-NS)

JAT

Contoh: Tanggal 1 Mei 2000 CV ABC membeli sebuah mesin 9fotocopy seharga Rp. 50.000.000. mesin fotocopy tsb ditaksir memiliki umur ekonomis 4 tahun dgn nilai sisa Rp. 5.000.000.-

Diminta:

a. Hitung Penyusutan tahun 2000-2005

b. Buatlah tabel penyusutan

Cara menghitung

Penyelesaian:

JAT = 4 x (4+1)  = 10  atau  JAT  = 4+3+2+1 = 10

2

Angka Tahun Terbalik dijabarkan

4

3

2

1

Angka Tahun ke

I

II

III

IV

a. Penyusutan tahun 2000 dihitung dr tgl 1 Mei 2000 s.d 31 des 2000 = 8 bulan

Penyusutan tahun 2000

Besar Penyusutan = 8/12 x 4/10 x (50.000.000 – 5.000.000)

= 12.000.000

Penusutan Tahun 2001

Besar Penyusutan=

4/12 x 4/10 x (50.000.000-5.000.000) = 6.000.000

8/12 x 3/10 x (50.000.000-5.000.000) = 9.000.000

15.000.000

Penyusutan tahun 2002

Besar Penyusutan =

4/12 x 3/10 x (50.000.000-5.000.000) = 4.500.000

8/12 x 2/10 x (50.000.000-5.000.000) = 6.000.000

10.500.000

Penyusutan tahun 2003

Besar Penyusutan =

4/12 x 2/10 x (50.000.000-5.000.000) = 3.000.000

8/12 x 1/10 x (50.000.000-5.000.000) = 3.000.000

6.000.000

Penyusutan tahun 2004

Besar penyusutan =

4/12 x 1/10 x (50.000.000-5.000.000) = 1.500.000

B. Tabel Penyusutan

Tahun Harga Perolehan Besar Penyusutan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku
2000 50.000.000 12.000.000 12.000.000 38.000.000
2001 50.000.000 15.000.000 27.000.000 23.000.000
2002 50.000.000 10.500.000 37.500.000 12.500.000
2003 50.000.000 6.000.000 43.500.000 6.500.000
2004 50.000.000 1.500.000 45.000.000 5.000.000

4. Metode Unit Produksi (Unit of Production Method)

Caranya:

Tentukan besar penyusutan = produksi nyata x (HP-NS) / kapasitas produksi

Contoh:

Sebuah mesin dibeli seharga Rp. 250.000.000,- ditaksir memiliki umur ekonomis selama 5 tahun atau 500.000 jam kerja dan diperkirakan memiliki nilai sisa sebesar Rp. 50.000.000,-. Hitunglah besar penyusutan bila diketahui jam kerja setiap tahun sbb:

Tahun ke 1 = 100.000 jam

Tahun ke 2 = 120.000 jam

Tahun ke 3 = 130.000 jam

Tahun ke 4 = 80.000 jam

Tahun ke 5 = 70.000 jam

Penyelesaian:

Besar Penyusutan tahun 1 =

100.000 x 250.000.000 – 50.000.000 = Rp. 40.000.000

500.000

Besar Penyusutan tahun 2 =

120.000 x 250.000.000 – 50.000.000 = Rp. 48.000.000

500.000

Besar Penyusutan tahun 3 =

130.000 x 250.000.000 – 50.000.000 = Rp. 52.000.000

500.000

Besar Penyusutan tahun 4 =

80.000 x 250.000.000 – 50.000.000 = Rp. 32.000.000

500.000

Besar Penyusutan tahun 5 =

70.000 x 250.000.000 – 50.000.000 = Rp. 28.000.000

500.000

 
Leave a comment

Posted by on 12 May 2011 in Akuntansi

 

Definisi Akuntansi & Jenis Akun

Definisi Akuntansi

ð  American Accounting Association

“Accounting as the process identifiying, measuring, and communicating economic information to permit informed judgements and decisions by users of the information”

ð  AICPA:

“Accounting is the art of recording, classifying, and summarizing in a significant manner and in terms of money, transaction and events which are in part at least, of a financial character, and interpreting the results thereof”.

ð  Scott

The environment of accounting is both very complex and very challenging. It is complex because the product of accounting is information – a powerful and important comodity.

ð  Kieso

akuntansi bisa didefinisikan secara

tepat dengan menjelaskan tiga karakteristik penting dari akuntansi:

(1) pengidentifikasian, pengukuran, dan pengkomunikasian informasi keuangan

tentang (2) entitas ekonomi kepada (3) pemakai yang berkepentingan.

ð  FASB

“Accounting is the body knowledge and functions concered with systematic originating, recording, classifying, processing, summerizing, analyzing, interpreting and supplying of dependable and significant information covering, transaction, and event wich are, in part at least, of

financial character, required for the management and operation of an entity and for report that have to be submitted there on to meet fiduciary and other responsibilities”.

Penggolongan Akun

Pengertian akun

Akun atau perkiraan adalah suatu formulir yang digunakan sebagai tempat mencatat transaksi keuangan yang sejenis dan dapat merubah komposisi harta, kewajiban dan modal perusahaan.

Secara umum Akun dapat dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu:

a. Akun riil (tetap) adalah akun yang dilaporkan dalam neraca, di mana saldo akunnya  terbawa dari satu periode ke periode berikutnya. Akun riil terdiri dari tiga kelompok yaitu harta, kewajiban dan modal.

b. Akun nominal (sementara) adalah akun yang disajikan dalam laporan laba rugi. Akun nominal terdriri dua kelompok yaitu pendapatan dan beban.

Akun Harta (Assets)

Harta (Aktiva) adalah sumber ekonomis yang juga meliputi biaya-biaya yang terjadi akibat transaksi sebelumnya dan mempunyai manfaat di masa yang akan datang. Harta merupakan jumlah kekayaan yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan usahanya. Harta dapat dikelompokkan atas kelancaran (likuiditas) yaitu harta lancar, investasi jangka panjang, harta tetap, harta tidak berwujud dan harta-harta lainnya.

1. Harta lancar, adalah harta yang berupa uang kas/bank dan harta yang sangat mudah dijadikan uang atau umur pemakaiannya kurang dari satu tahun. Yang termasuk harta lancar adalah:

a)Kas

Uang tunai yang siap digunakan dan bebas digunakan setiap saat baik yang ada dalam perusahaan maupun saldo rekening giro perusahaan yang terdapat dalam bank.

b)Surat-surat berharga (efek)

Surat-surat yang dimiliki perusahaan untuk diperjual-belikan. Gunanya untuk memanfaatkan dana kas/bank yang dipakai.

c)Wesel tagih,

adalah piutang yang diperkuat dengan promes.

d)Piutang ,

adalah tagihan pada pihak lain baik perorangan maupun badan usaha.

e)Persedian barang dagang,

adalah persediaan barang yang tersedia untuk dijual (dalam perusahaan dagang), persediaan bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi (dalam perusahaan manufaktur).

f)Perlengkapan,

adalah barang-barang yang digunakan untuk kegiatan perusahaan dan diperkirakan habis dipakai dalam setahun. Misalnya

perlengkapan kantor, perlengkapan toko. (biasanya juga disebut bahan habis pakai).

g)Beban dibayar di muka,

biaya yang telah dibayar tetapi manfaat dari pembayaran belum diperoleh atau digunakan. Seperti asuransi dibayar di muka, sewa dibayar di muka dan iklan dibayar di muka.

h) Pendapatan yang masih harus diterima

pendapatan yang sduah menjadi hak perusahaan karena perusahaan telah memberikan jasa/pengorbanan, tetapi belum diterima pembayarannya

2. Penyertaan (Investasi), adalah investasi jangka panjang dalam bentuk saham, obligasi atau surat berharga lainnya. Investasi bertujuan memperoleh keuntungan pada masa yang akan datang, atau dengan tujuan untuk menguasai perusahaan lainnya. Investasi umumnya dalam bentuk saham dan obligasi.

3. Harta Tetap, adalah harta berwujud yang digunakan untuk operasi perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun, seperti

a. tanah, yaitu tanah yang diatasnya didirikan bangunan untuk operasi perusahaan

b. bangunan, bangunan yang digunakan untuk usaha bukan yang masih dalam proses.

c. mesin-mesin, mesin-mesin yang digunakan dalam proses produksi

d. peralatan, harta yang digunakan untukoperasional perusahaan dengan manfaat reletif lama

4. Harta tak berwujud, adalah harta yang tidak mempunyai wujud fisik, tetapi merupakan hak-hak istimewa yang menguntungkan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan. Contoh harta tak berwujud antara lain:

Hak paten, yaitu hak istimewa atas suatu barang yang diberikan oleh pemerintah kepada perusahaan.

Hak Cipta, yaitu hak karena menciptakan sesuatu yang diberikan oleh pemerintah kepada perusahaan. Misalnya hak cipta lagu.

Goodwill, adalah nama baik perusahaan yang melekat pada perusahaan itu sendiri. Dengan goodwill maka barang yang diproduksi dipercaya dan dibeli oleh masyarakat.

Royalti, adalah suatu hak atas pemberian jasa kepada badan lain

Merek Dagang (trade merk), adalah hak untuk menggunakan symbol, tanda atau nama sesuatu produk atau perusahaan yang dilindungi dari peniruan pihak lain.

Akun Kewajiban

Kewajiban adalah pengorbanan ekonomis yang harus dilakukan oleh perusahaan pada masa yang akan datang. Pengorbanan untuk masa yang akan datang ini terjadi akibat kegiatan usaha. Kewajiban ini dibedakan atas utang lancar dan utang jangkan panjang.

1). Utang Lancar

Utang lancar adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam jangka waktu kurang dari satu tahun.

Utang lancar antara lain:

a. Wesel bayar, adalah utang yang disertai promes.

b. Utang usaha atau utang dagang, adalah kewajiban yang timbul karena pembelian jasa atau barang secara kredit.

c. Biaya yang masih harus dibayar, adalah beban yang sudah terjadi tetapi belum dibayar. Misalnya utang sewa, utang gaji dan utang bunga.

d. Pendapatan diterima di muka, adalah kewajiban yang disebabkan perusahaan menerima lebih dahulu uang sedangkan penyerahan jasa atau barang belum dilakukan.

2). Utang Jangka Panjang

Utang jangka panjang adalah kewajiban yang jangka waktu pelunasannya lebih dari satu tahun. Utang ini timbul karena pelunasan perusahaan untuk membeli peralatan-peralatan baru atau mesin-mesain baru. Yang termasuk utang jangka panjang antara lain:

a). Utang Bank, adalah pinjaman modal kerja dari Bank untuk perluasan usaha.

b). Utang Hipotik, adalah pinjaman dari Bank dengan jaminan aktiva tetap.

c). Utang Obligasi, adalah utang yang disebabkan perusahaan menerbitkan dan menjual surat-surat berharga.

3). Utang lain-lain

Utang lain-lain adalah utang yang tidak termasuk utang lancar maupun utang jangka panjang. Misalnya utang kepada direksi dan utang kepada pemegang saham.

Akun Modal

Modal adalah selisih antara harta dengan kewajiban dan merupakan hak pemilik perusahaan atas sebagian harta perusahaan. Akuntansi modal pada perusahaan perseorangan disertai nama pemilik, akuntansi modal pada persekutuan disertai dengan nama sekutu. Pada perusahaan Perseroan Terbatas, akuntansi modal disebut dengan modal saham.

a. Modal Pemilik

b. Modal saham

c. Laba ditahan Laba perusahaan yang tidak dibagikan digunakan untuk penambahan modal perusahaan.

d. Prive (pengambilan pribadi bukan untuk keperluan perusahaan)

Akun Pendapatan

Pendapatan adalah hasil atau penghasilan yang diperoleh perusahaan.

Pendapatan dibedakan atas:

1) Pendapatan Usaha, adalah pendapatan yang berhubungan langsung dengan kegiatan usaha.

2) Pendapatan di luar usaha, adalah pendapatan yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan usaha. Misalnya

a. pendapatan sewa, pada perusahaan dagang menyewakan sebagian ruang yang tidak dipakai untuk kegiatan usaha, tetapi disewakan kepada pihak lain.

b. Pendapatan bunga, pendapatan yang diterima perusahaan karena memiliki simpanan di bank atau pihak lain

Akun Beban

Beban adalah pengorbanan yang terjadi selama melaksanakan kegiatan usaha untuk memperoleh pendapatan. Beban dapat dibedakan atas:

1) Beban Usaha, adalah pengorbanan yang langsung berhubungan dengan kegiatan usaha.

a. Beban gaji

b. Beban listrik, air dan telepon

c. Beban iklan

d. Beban penyusutan

2) Beban Lain-lain, adalah pengorbanan yang tidak langsung berhubungan dengan

kegiatan pokok usaha. Misalnya

a. Beban bunga. Beban (biaya) yang dibayar oleh perusahaan pada saat tertentu atas pinjaman yang diperoleh dari Bank.

b. Beban macam-macam

Nama-Nama Akun dalam Bahasa Inggris

Kas (cash)

Piutang Usaha (account receiveable)

Persediaan (inventory)

Asuransi dibayar dimuka (prepaid Insurance)

Perlengkapan kantor (office supplies)

PPN masuk (VAT IN)

Tanah (land)

Gedung (building)

Kendaraan (car)

Akumulasi penyusutan gedung (accumulated depr.for.building)

Akumulasi penyusutan kendaraan (accumulated depr.for.car)

Peralatan (Equipment)

Akumulasi penyusutan peralatan (accumulated depr.for.equipment)

Hutang pajak (Tax payable)

Hutang gaji (wages payable)

Hutang usaha (account payable)

Beban yang masih harus dibayar (expanse payable)

PPN keluar (VAT OUT)

Modal saham (capital stock)

Retur penjualan (retured earning)

Deviden (dividend)

Penjualan (sales)

Harga pokok penjualan (COGS)

Beban gaji (wages expanse)

Rumah tangga kantor (office household)

Beban telepon dan listrik (teleph & Electricity Exp)

Beban asuransi (insurance expanse)

Beban piutang tak tertagih (bad dept expanse)

Beban perlengkapan (supplies expanse)

Beban penyusutan gedung (dep. Building expanse)

Beban peny kendaraan (dep. Car expanse)

Beban peny peralatan (dep. Equipment expanse)

Beban lain2 (other expanse)

Pendapatan (revenue)

pendapatan diterima dimuka (unearned revenues)

 
49 Comments

Posted by on 10 May 2011 in Akuntansi